Senin, 20 Mei 2013

REFLEKSI "Peer Teaching of Secondary Mathematics in Bilingual for Teachers of The Candidate of International School"

Setelah membaca artikel Bapak mengenai “Peer Teaching of Secondary Mathematics in Bilingual for Teachers of The Candidate of International School”, dari beberapa sampel tersebut memang tidak bisa di pungkiri bahwa sebagian besar guru di Indonesia masih cenderung menggunakan metode pembelajaran tradisional (teacher center), dimana siswa hanya dijadikan sebuah objek dari pembelajaran. Guru dalam kegiatan pembelajaran masih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga terkesan bersifat otoriter. Tanpa disadari, hal tersebut membuat siswa merasa jenuh bahkan berdampak pada hasil belajar mereka.

Saat ini, para guru kita sedang berusaha untuk menerapkan pembelajaran inovatif, melalui pemanfaatan teknologi berupa LCD yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Namun, kenyataannya walaupun menggunakan power point dalam menyampaikan materi pelajaran, para guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa kurang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran, mereka hanya sebatas mendengarkan ceramah guru melalui power point yang dibacakan.

Perlu adanya perubahan paradigma metode pembelajaran, walaupun sebenarnya mengubah hal tersebut tak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses untuk mengubah paradigma yang telah mengakar sejak zaman dahulu.  Semua itu tak terlepas dari dukungan dari semua kompinen yang terkait. Semoga, kedepannya kita dapat menjadi guru yang inovatif dan kratif. AMIN..

 

support by: http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/peer-teaching-of-secondary-mathematics.html?showComment=1369115733038#c2288249793453237425

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar