REFLEKSI "Peer Teaching of Secondary Mathematics in Bilingual for Teachers of The Candidate of International School"
Setelah membaca artikel Bapak
mengenai “Peer Teaching of Secondary Mathematics in Bilingual for Teachers of
The Candidate of International School”, dari beberapa sampel tersebut memang
tidak bisa di pungkiri bahwa sebagian besar guru di Indonesia masih cenderung
menggunakan metode pembelajaran tradisional (teacher center), dimana siswa
hanya dijadikan sebuah objek dari pembelajaran. Guru dalam kegiatan
pembelajaran masih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga
terkesan bersifat otoriter. Tanpa disadari, hal tersebut membuat siswa merasa
jenuh bahkan berdampak pada hasil belajar mereka.
Saat ini, para guru kita sedang
berusaha untuk menerapkan pembelajaran inovatif, melalui pemanfaatan teknologi
berupa LCD yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Namun, kenyataannya
walaupun menggunakan power point dalam menyampaikan materi pelajaran, para guru
masih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa kurang dilibatkan dalam
kegiatan pembelajaran, mereka hanya sebatas mendengarkan ceramah guru melalui
power point yang dibacakan.
Perlu adanya perubahan paradigma
metode pembelajaran, walaupun sebenarnya mengubah hal tersebut tak semudah
membalik telapak tangan. Butuh proses untuk mengubah paradigma yang telah
mengakar sejak zaman dahulu. Semua itu
tak terlepas dari dukungan dari semua kompinen yang terkait. Semoga, kedepannya
kita dapat menjadi guru yang inovatif dan kratif. AMIN..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar