REFLEKSI "Hermeneutika Hidup_oleh Marsigit"
Hermeneutika
hidup di gambarkan memiliki dua aspek, yaitu teori dan praktik. Dari gambar tersebut
praktik terletak di bawah dan teori di atas, maksudnya adalah dalam kehidupan
ini manusia hidup tidak langsung mengenal teori, namun memulainya dari praktik,
karena teori sendiri didapatkan dari
praktik yang dilakukan terlebih dahulu. Teori hermeneutika hidup tersusun atas
lingkaran dan garis lurus, keduanya jika digabungkan akan membentuk sebuah
spiral yang di analogikan sebagai proses
kehidupan. Garis lurus yang dimaksud adalah kehidupan itu berjalan lurus, waktu
akan terus berjalan dan waktu itu akan terjadi sekali seumur hidup, sehingga
tidak dapat diulang kembali. Sedangkan lingkaran yang dimaksud adalah kehidupan
adalah sebuah proses yang tiada habis-habisnya hingga hari akhir tiba atau
hidup akan terus berputar, seperti pagi bertemu pagi lagi. Life is never flat,
maksudnya adalah dalam hidup ini kita tidak selalu berada di atas, ada kalanya
kita berada di bawah, dan sebaliknya. Keduanya saling berinteraksi
menerjemahkan dan diterjemahkan. Seperti halnya dalam pembelajaran matematika
yang menggunakan hermeuntika hidup, guru menerjemahkan siswa dan siswa
menerjemahkan matematika, disini yang dimaksud menerjemahkan adalah mengerti,
sehingga antara guru dan siswa harus dapat saling mengerti satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar