Senin, 20 Mei 2013

REFLEKSI "Hermeneutika Hidup_oleh Marsigit"

Hermeneutika hidup di gambarkan memiliki dua aspek, yaitu teori dan praktik. Dari gambar tersebut praktik terletak di bawah dan teori di atas, maksudnya adalah dalam kehidupan ini manusia hidup tidak langsung mengenal teori, namun memulainya dari praktik, karena teori  sendiri didapatkan dari praktik yang dilakukan terlebih dahulu. Teori hermeneutika hidup tersusun atas lingkaran dan garis lurus, keduanya jika digabungkan akan membentuk sebuah spiral  yang di analogikan sebagai proses kehidupan. Garis lurus yang dimaksud adalah kehidupan itu berjalan lurus, waktu akan terus berjalan dan waktu itu akan terjadi sekali seumur hidup, sehingga tidak dapat diulang kembali. Sedangkan lingkaran yang dimaksud adalah kehidupan adalah sebuah proses yang tiada habis-habisnya hingga hari akhir tiba atau hidup akan terus berputar, seperti pagi bertemu pagi lagi. Life is never flat, maksudnya adalah dalam hidup ini kita tidak selalu berada di atas, ada kalanya kita berada di bawah, dan sebaliknya. Keduanya saling berinteraksi menerjemahkan dan diterjemahkan. Seperti halnya dalam pembelajaran matematika yang menggunakan hermeuntika hidup, guru menerjemahkan siswa dan siswa menerjemahkan matematika, disini yang dimaksud menerjemahkan adalah mengerti, sehingga antara guru dan siswa harus dapat saling mengerti satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar