Senin, 20 Mei 2013

REFLEKSI "Lesson Study dan Siswa Berkebutuhan Khusus Belajar Matematika (Telah dimuat di Bernas, 26 Agustus 2008) "

     Semua anak di Indonesia memiliki hak atas pendidikan yang layak tanpa terkecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus. Ebutt and Straker (1995) mendefinisikan matematika sekolah termasuk untuk anak berkebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus di beri kesempatan untuk mencari pola, melakukan investigasi, mencoba menyelesaikan permasalahan dalam matematika, dan mampu mengkominikasikannya secara lisan maupun tertulis.
    Selain itu juga, mereka memiliki hak untuk menggali kemampuan dan membangun pengetahuannya sendiri dengan bimbingan dan arahan guru. Dalam membimbing dan melayani anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan, potensi dan karakteristik yang berbeda, maka pengembangan pembelajarannya tentu lebih memerlukan perhatian yang lebih agar pembelajaran dapat kreatif dan inovatif, mengingat mereka mempunyai kebutuhan yang khusus dari anak-anak lainnya. Sehingga perlu adanya Lesson study untuk meningkatkan kualitas dari guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika yang kreatif dan inovatif bagi anak berkebutuhan khusus. Karena, anak berkebutuhan khusus pasti mempunyai kemampuan dan potensi yang berbeda dengan anak lainnya, dan guru disini berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan kemampuan dan potensi mereka. Lesson study untuk anak berkebutuhan khusus ini bertujuan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru untuk anak berkebutuhan khusus, sehingga pelayanan pendidikan yang mereka dapatkan juga sesuai dengan profesionalitas pendidikan.
















                                                     





Tidak ada komentar:

Posting Komentar