Minggu, 19 Mei 2013

REFLEKSI "Elegi Ritual Ikhlas 22: Perkelahian Keburukan dan Kebaikan "

     Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara. Kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat. Di dunia kita berkompetisi dan berlomba-lomba dalam hal kebaikan untuk bekal kehidupan kelak di akhirat. Ada gula ada pula garam, keduanya sangat berbeda dan berlawanan. Begitu pula dengan kebaikan dan keburukan, keduanya bekerja saling berlawanan untuk mendapatkan kedudukannya di dalam hati manusia. namun, semua itu tergantung manusia yang memilihnya.
    Sekecil apapun kebaikan atau keburukan yang kita perbuat, Allah telah menjanjikan balasan baginya. Sebagaimana yang disampaikan pada elegi ini bahwa “Barang siapa berbuat dosa sambil tertawa, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka dalam keadaan menangis. Barang siapa berbuat taat sambil menangis, maka Allah akan memasukkannya ke dalam sorga dalam keadaan tertawa gembira.” (Zahid). Sekecil apapun keburukan atau dosa yang kita perbuat, segeralah kita memohon ampun kepada Allah. Sungguh Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.
    Tiga hal yang menyelamatkan manusia yaitu: takut kepada Allah baik dalam keadaan sepi sendirian maupun di hadapan orang banyak; hidup sederhana baik diwaktu miskin maupun kaya; bersikap adil baik di waktu senang maupun marah. Sedangkan tiga perkara yang membinasakan yaitu: kikir yang keterlaluan; hawa nafsu yang diturut; dan kagum pada diri sendiri” (Muhammad SAW). Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan dan ampunan-Nya. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar