Sabtu, 18 Mei 2013

REFLEKSI "Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 9: School Mathematics"

     Sesuai dengan apa yang di uraikan oleh Bapak, bahwa hakekat dari matematika sekolah (School Mathematics) menurut Ebbutt and Straker (1995) dapat dimaknai bahwa pembelajaran matematika sebagai pembelajaran mengenai matematika dengan menempatkan matematika sebagai kegiatan penelusuran pola atau hubungaan, kegiatan problem solving, kegiatan investigasi dan komunikasi. Keempat hakekat yang disebutkan Ebbutt and Straker mendukung adanya pembelajaran inovatif yang berorientasikan pada siswa, siswa tidak hanya dijadikan sebagai sebuah objek pembelajaran, namun siswa juga dijadikan sebuah subjek dalam pembelajaran. Dengan adanya kegiatan penelusuran pola, pemecahan masalah, mencari tahu dan komunikasi tersebut, siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, mereka akan mencari tahu dan membangun serta mengembangkan sendiri pengtahuan yang di perolehnya, dan disini guru berperan  sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
      Keempat hal tersebut menjadi sebuah alternatif agar matematika di sekolah itu menjadi menyenangkan dan ramah bagi siswa. Karena metode pembelajarannya inovatif dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi, sehingga mereka mudah memahami dengan cara mereka sendiri.
     Yang masih membingungkan bagi saya itu, bagaimana menerapkan keempat hal tersebut pada anak SD, sedangkan pemikiran dari anak SD sendiri masih sederhana dan masih membutuhkan arahan dari gurunya? 


thanks to: Prof. Dr. Marsigit, MA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar