Dari artikel
Bapak yang berjudul “Elegi Bagaimana Matematikawan Mengusir Setan?”, memberikan
banyak pelajaran dan hal-hal penting yang perlu kita renungkan bersama. Dari
cerita dalam artikel tersebut kita sebagai manusia yaitu makhluk yang dikarunia
oleh Allah SWT nikmat berupa akal pikiran, jangan sampai kalah atau takut
dengan syaitan, karena derajat manusia lebih tinggi dibandingkan syaitan.
Pembelajaran matematika di ibaratkan seperti kehidupan manusia. Banyak
permasalahan-permasalahan atau cobaan hidup yang terus menerus datang
menghampiri hidup kita, seperti halnya syaitan yang tiada henti untuk menggoda
manusia. Namun, dengan akal pikiran dan ilmu yang diberikan oleh Allah SWT,
permasalahan-permasalahan tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan
akal dan ilmu yang kita punya, tentunya dengan niat hati yang ikhlas dan
sabar.Hal tersebut ibarat menyelesaikan permasalahan dalam matematika.
Sebesar-besar
pahala adalah bagi orang-orang beriman yang ikhlas. Setinggi-tinggi derajat
manusia didunia masih kalah dengan orang yang ikhlas. Itulah hukumnya dalam matematika
bahwa bilangan besar berapapun jika dipangkatkan Nol maka hasilnya adalah Satu.
Nol itu adalah ikhlasnya orang beriman, sedangkan Satu itu Esanya Tuhanku. Yang
dapat dipetik dari artikel ini salah satunya ialah pentingnya sikap pantang
menyerah, walaupun banyak permasalahan hidup yang terus menerus menerpa hidup
kita, kita harus menghadapinya dengan hati yang ikhlas dan sabar pasti semua
permaslahan akan terpecahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar