Kamis, 13 Juni 2013

REFLEKSI "Elegi Bagaimana Matematikawan Dapat Mengusir Syaitan?"



     Dari artikel Bapak yang berjudul “Elegi Bagaimana Matematikawan Mengusir Setan?”, memberikan banyak pelajaran dan hal-hal penting yang perlu kita renungkan bersama. Dari cerita dalam artikel tersebut kita sebagai manusia yaitu makhluk yang dikarunia oleh Allah SWT nikmat berupa akal pikiran, jangan sampai kalah atau takut dengan syaitan, karena derajat manusia lebih tinggi dibandingkan syaitan. Pembelajaran matematika di ibaratkan seperti kehidupan manusia. Banyak permasalahan-permasalahan atau cobaan hidup yang terus menerus datang menghampiri hidup kita, seperti halnya syaitan yang tiada henti untuk menggoda manusia. Namun, dengan akal pikiran dan ilmu yang diberikan oleh Allah SWT, permasalahan-permasalahan tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan akal dan ilmu yang kita punya, tentunya dengan niat hati yang ikhlas dan sabar.Hal tersebut ibarat menyelesaikan permasalahan dalam matematika.

     Sebesar-besar pahala adalah bagi orang-orang beriman yang ikhlas. Setinggi-tinggi derajat manusia didunia masih kalah dengan orang yang ikhlas. Itulah hukumnya dalam matematika bahwa bilangan besar berapapun jika dipangkatkan Nol maka hasilnya adalah Satu. Nol itu adalah ikhlasnya orang beriman, sedangkan Satu itu Esanya Tuhanku. Yang dapat dipetik dari artikel ini salah satunya ialah pentingnya sikap pantang menyerah, walaupun banyak permasalahan hidup yang terus menerus menerpa hidup kita, kita harus menghadapinya dengan hati yang ikhlas dan sabar pasti semua permaslahan akan terpecahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar