Mengubah sesuatu yang sudah membudaya itu memang
sulit, butuh waktu yang tidak sedikit dan proses yang bertahap. Sama halnya
seperti pada metode pembelajaran di Indonesia, khususnya pada pembelajaran
matematika, selama ini guru di Indonesia masih menggunakan metode tradisional
yaitu metode ceramah. Metode tersebut sudah mengakar sejak dahulu, untuk
mengubahnya pun tak semudah membalik telapak tangan, banyak kendala-kendala
yang dialami oleh sebagian besar guru dalam merubah metode pembelajaran yang
lebih inovatif. Pada artikel Bapak ini, tampak bahwa banyak permasalahan mengenai
bagaimana mempromosikan mengajar yang inovatif pada pembelajaran matematika dan
ilmu pengetahuan alam di Indonesia. Mulai dari metode hingga media dan sumber
pembelajaran, metode ceramah yang sering diterapakan oleh sebagian besar guru
di Indonesia secara tidak langssung membuat siswa pasif, karena pada metode ini
siswa hanya dijadikan sebagai suatu objek pembelajaran dan guru terkesan bersikap
otoriter, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan kemampuan dan potensi
mereka. Namun, saat ini guru mulai merubah metode ceramah menjadi metode
diskusi agar siswa menjadi aktif dan kreatif, namun kenyataannya pada metode
diskusi guru masih saja mendominasi pembelajaran dengan berbagai ceramah,
sehingga hal tersebut menyebabkan mereka tidak dapat mengeksplor kemampuannya
dan tidak dapat membangun pengetahuanya sendiri sesuai dengan pemahamannya, hal
tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak mandiri, karena mereka masih
ketergantungan dengan apa yang disampaikan oleh guru.
Perlu adanya perubahan
metode pembelajaran tradisional ke metode
pembelajaran yang inovatif. Metode yang inovatif tidak hanya ditempuh dengan
metode diskusi saja, namun metode inovatif ini haruslah dinamis dan fleksibel, sesuai
dengan kebutuhan siswa. Karena pada metode yang inovatif guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing siswa dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang
berbeda-beda. Disini siswa menjadi subjek dalam pembelajaran, sehingga mereka
menjadi mandiri dalam mengembangkan kreativitasnya. Semua itu perlu sebuah
perencanaan dalam pembelajaran yang inovatif, sehingga tujuan dari pembelajaran
matematika dapat tercapai dan menghasilkan generasi yang berkualitas. Dalam
mempromosikan belajar mengajar yang inovatif sangat penting bagi semua guru di
Indonesia agar pendidikan di Indonesia dapat lebih baik. Semua itu harus di
dukung oleh seluruh komponen yang berkaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar