Setelah membaca artikel ini, saya menjadi paham
bahwa Intuisi matematika itu akan muncul setelah adanya tahap olah pengalaman
(experience) matematika. Peran intuisi dalam pendidikan khususnya pendidikan
matematika sangat penting. Dengan adanya intuisi yang dimiliki oleh siswa,
siswa dapat memecahkan permasalahan dalam matematika dan mereka dapat memahami
matematika dengan mudah menggunakan cara mereka sendiri. Namun saat ini tidak
sedikit siswa kehilangan intuisinya karena sistem pembelajaran yang kurang
tepat. Metode tradisional dapat menghambat intuisi seorang anak, metode yang
tradisional ini menjadikan guru sebagai
pusat perhatian dan siswa hanya sebagai objek yang harus memberikan perhatian
penuh pada gurunya, sehingga siswa kurang diberi kesempatan dalam membangun
pengetahuannya sendiri yang menyebabkan mereka kurang percaya diri dan sedikit
demi sedikit mereka kehilangan intuisinya, padahal intuisi sangat berperan
penting dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika, karena menurut Bruner
(1974) dan Hart (1993) mengungkapkan bahwa dalam memecahkan masalah matematika,
ada dua pendekatan yaitu secara analitik dan intuisi.
Ujian Nasional dianggap oleh sebagian besar siswa
adalah momok besar yang menegangkan dalam hidupnya, tidak sedikit guru juga
yang berusaha dengan segala cara agar siswanya lulus dengan nilai yang baik,
dengan kata lain lebih mementingkan aspek kognitif dan mengesampingkan aspek
afektif dan psikomotorik anak didiknya. Para guru cenderung lebih memanjakan
siswa dengan rumus-rumus praktis dan soal-soal yang pemecahan permasalahannya
sudah di tentukan oleh guru tersebut dengan cara yang singkat tanpa proses. Tanpa
disadari hal itu membuat para siswa terhambat kreativitasnya dan sedikit demi
sedikit kehilangan intuisinya, hal tersebut dapat berakibat fatal bagi anak
tersebut.
Thanks to : Bapak Dr. Marsigit, MA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar