Rabu, 27 Februari 2013
Kamis, 21 Februari 2013
Swalu Kogowatocu
Hatiku sedih....
Hatiku gundah....
Tak ingin pergi
berpisah....
Hatiku bertanya....
Hatiku curiga...
Mungkinkah
kutemui kebahagiaan seperti di sini
Sahabat yang
selalu ada
Dalam suka dan
duka
Sahabat yang
selalu ada
Dalam suka dan
duka
Tempat
yang nyaman
Kala
ku terjaga
Dalam
tidurku yang lelap
Pergilah sedih
Pergilah resah
Jauhkanlah aku
dari
Salah prasangka
Pergilah
gundah
Jauhkan
resah
Lihat
segalanya lebih dekat
Dan
'kubisa menilai lebih bijaksana
Mengapa
bintang bersinar
Mengapa
air mengalir
Mengapa
dunia berputar
Lihat
segalanya lebih dekat
Dan
'kuakan mengerti
Subhanallah.....tadi malam aku mendengarkan lagu
ini, Sherina Munaf - Lihatlah Lebih Dekat. Sherina adalah salah satu penyanyi
cilik yang sangat aku idolakan sejak aku masih kecil hingga saat ini.
Lagu-lagunya itu loh. Keren-keren. Saat mendengarkan lagu itu, aku langsung
teringat dengan sahabat-sahabatku sekaligus saudara-saudaraku yang saat ini
sudah terpisah-pisah jauh demi menggapai cita-cita dan masa depannya. Aku pun
begitu. Sebut saja kami Swalu Kogowatocu,
jangan kaget ya dengan nama keluarga besar kami ini. Proses pembuatannya
entah bagaimana caranya, sehingga mengasilkan nama yang unik itu. Kata Bunda (salah satu sahabatku yang pertama
kali membuatnya bersama teman-teman yang lain), Swalu Kogowatocu itu singkatan dari Sewelas IPA Telu Kompak Gokil
Wagu tor Lucu. Unik kan nama kita ini??? (y). Nama ini dibentuk pada saat kami
kelas XI. Walaupun saat naik kelas XII kami bersama kembali namun nama Swalu Kogowatocu tak pernah terganti
bahkan sampai kapanpun nama kami tetap Swalu
Kogowatocu.
Nama adalah sebuah doa, alhamdulillah doa kami di
kabulkan. Setelah melewati penyesuaian diri dan adaptasi dengan lingkungan
kelas yang cukup panjang, akhirnya benih-benih dari rasa sayang dan cinta persahabatan
diantara kami pun tumbuh. Episode-episode yang kita lewati bersama saat di
sekolah ataupun diluar sekolah tersimpan rapi dalam long term memory ku. Sedih, senang, susah, bahagia, duka , cita
kita lewati bersama-sama. Kami banyak perbedaan dalam berbagai hal, namun
pebedaan itu tidak menjadi masalah buat kami. Seperti kata pepatah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Namanya
juga sebuah hubungan pasti akan ada yang namanya cobaan dan masalah, apalagi
dalam persahabatan. Persahabatan kita sedang di uji dengan masalah-masalah
kecil. Tapi....kita bisa lewati itu dengan ke-kogowatocuan kita, hehehe ^_^. Anggap aja itu sebagai bumbu-bumbu
dalam persahabatan. Sayur gak pake bumbu aja gak enak rasanya, apalagi
persahabatan. Iya kan ??? (y).
Aku sangat merindukan kalian sahabat-sahabat
seperjuanganku. Rindu saat kita bersilahturahmi kerumah-rumah sahabat. Saat
kita menangis bersama. Rindu akan hobi kita yang suka banget jeprat-jepret narsis dimanapun dan
kapanpun kita berada. Rindu saat kita ulangan hingga Ujian Nasional, rindu saat kita ke kantin dan
ke masjid bersama-sama. Rindu semua hal yang pernah kita lewati bersama-sama. Rindu
kalian semua. Berjuta rasanya punya sahabat seperti kalian semua, sahabat yang saling
mengerti, peduli, dan berbagi bersama ^_^
Sedikit mengutip dari video Swalu Kogowatocu yang dulu dibuat sama mas Idham, ketua kelas dari
kami semua,
mengingat
kenangan bersama
Kenangan
yang tak kan terlupa
Seakan.....menancap
di hati
Dan
tak mudah terhapus oleh masa
Baik
kini, nanti, atau esok hari....
PS: Wherever you go whatever you do, I will be right here waiting for you. Swalu Kogowatocu always in my mind
Senin, 18 Februari 2013
Refleksi Elegi Permintaan Si Murid Cerdas Kepada Guru Matematika
Setiap siswa memiliki kemampuan dan potensi yang beragam,
sehingga guru hendaknya memberikan fasilitas yang beragam pula kepada
masing-masing siswa dengan tetap bersikap adil dan bijaksana. Dalam proses
pembelajaran di sekolah guru berperan sebagai fasilitator dalam mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing siswa, sehingga siswa tidak
hanya menjadi objek pembelajaran tetapi siswa juga menjadi subjek dalam
pembelajaran. Sebagai fasilitator dalam pembelajaran sebaiknya guru mengubah
metode dalam mengajar yang tradisional menjadi metode yang inovatif, karena
selama ini guru cenderung menggunakan metode ceramah atau ekspositori yaitu
suatu metode yang cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran disampaikan
secara lisan dari guru kepada siswa. Metode ceramah dapat membuat siswa jenuh
karena siswa hanya sebagai objek dari pembelajaran itu sendiri, metode semacam
ini cenderung bersifat otoriter karena pembelajaran itu berpusat pada guru
saja. Sehingga diharapkan guru dapat mengembangkan multi metode yaitu metode
yang bervariasi, dinamis dan fleksibel. Dengan metode mengajar yang inovatif,
siswa dapat aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa
dapat mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya serta dapat
mengimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari, siswa juga dapat mengontrol
proses belajar dan menghasilkan karya sendiri.
Guru dalam memberikan penilaian terhadap siswa
sebaiknya bersifat komperhensif yang meliputi proses kegiatan belajar mengajar
serta hasil-hasil dalam pembelajaran, diharapkan guru dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi yang semakin canggih dengan bijaksana dan sebaik-baiknya sehingga
dapat berguna bagi siswa-siswanya. Dengan metode yang inovatif pembelajaran
matematika akan menyenangkan bagi siswa dan mengubah pandangan sebagian siswa
yang beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit.
http://powermathematics.blogspot.com/2010/08/elegi-permintaan-si-murid-cerdas-kepada.html?showComment=1361200140190#c8064362195265584392
cc : Bapak Marsigit, DR, M.A.
Minggu, 17 Februari 2013
Langganan:
Komentar (Atom)


















